Ragam Kegiatan Menjelang
Imlek
Bersih-bersih
Rumah
Mereka menghadapi
Hari raya Imlek , biasanya ada sejumlah
kesibukan dilakukan oleh masyarakat keturunan Tionghoa menyambut kedatangan
momen tahun baru Cina ini. Mulai dari membersihkan patung dewa dewi di rumah,
membersihkan klenteng hingga berburu ikan dingkis yang bertelur.
Alag satu
contoh, Masyarakat Tionghoa di Magelang, Jawa Tengah melakukan tradisi bersih-bersih rupang atau patung dewa
dewi menggunakan air bunga menjelang perayaan Imlek. Tradisi ini dilakukan
masyarakat secara turun temurun di Klenteng Hok An Kiong di Muntilan Magelang,
Jawa Tengah pada hari yang diyakini merupakan toa pekong yaitu saat dewa telah
naik ke surga.
Sebelum
dimandikan dengan air bunga rupang-rupang ini dibersihkan lebih dahulu dengan
abu. Selain rupang, seluruh isi klenteng juga ikut dibersihkan mulai dari
perabotan sampai ke langit-langit bangunan klenteng
Tempat abu
untuk meletakkan dupa terbesar di asia tenggara di Klenteng ini seberat 3,8 ton
juga ikut dibersihkan.
Jelang imlek
atau tahun baru Cina kesibukan membersihkan
patung-patung dewa dewi juga dilakukan warga Tionghoa Kota Jambi di Klenteng
Sai Che Tien dikawasan Koni Empat Talangjauh, Jelutung, Jambi. Setelah
melakukan ritual sembahyang satu persatu patung patung dewa dewi diturunkan
dari tempat semula lalu debu-debu yang lengket selama satu tahun lalu
dibersihkan dengan hati-hati.
Salah satu
jenis makanan laut yang paling dicari masyarakat Tionghoa di Batam, Kepulauan
Riau menjelang Imlek adalah ikan dingkis. Sebab kebiasaan ikan yang selalu
bertelur tiap hari perayaan Imlek ini diyakini masyarakat Tionghoa akan membawa
hoki atau keuntungan bagi siapapun yang mengkonsumsi telur ikan.
Tidak heran
harga ikan dingkis di Batam setiap menjelang Imlek selalu mahal. Waktu itu, bila
pada hari biasa harga ikan dingkis berkisar 10 hingga 15 ribu rupiah
perkilogram, namun menjelang Imlek harganya melonjak mencapai 100 hingga 150
ribu rupiah perkilogram. Bahkan untuk ikan yang bertelur, harganya berkisar 200
sampai 400 ribu rupiah perkilogram. Selain rasa daging lebih enak dan tidak
amis, ikan dingkis yang bertelur saat Imlek diyakini masyarakat Tionghoa akan
membawa keberuntungan.
Menurut
pedagang tak jarang warga Tionghoa membeli ikan dingkis hingga puluhan kilogram
saat perayaan Imlek. Sebab mereka menyakini ikan dingkis adalah pembawa rejeki
dan kebahagiaan di masa yang akan datang.
Acara Menyucikan Patung
Dewa
Beragam
ritual digelar di sejumlah vihara menjelang perayaan Tahun Baru Imlek. Salah
satunya sebuah vihara di Jember, Jawa Timur, menggelar tradisi menyucikan
patung dewa dengan ramuan air suci dan wewangian.
Berdasarkan
keyakinan umat Konghucu, penyucian ini dilakukan saat penghuni patung sedang
naik ke surga dan berharap dewa akan memberikan keberuntungan jika patung
tersebut disucikan.
Jika orang
Jawa memandikan pusaka kerisnya di bulan suro, maka umat Konghucu juga
mempunyai keyakinan sendiri untuk menghormati dewanya, yakni dengan memandikan
patung-patung dewa suci menjelang Tahun Baru Imlek.
Di Vihara
Adipatma di Desa Karang Asem, Kecamatan Panti, Jember, sedikitnya 16 patung
dewa suci mulai dari patung Dewi Kwan Im, hingga patung-patung para
pengawalnya, dimandikan dengan menggunakan air suci dari ramuan air teh, air
kembang maupun air bunga cendana.
Menurut
pengurus klenteng, hari-hari sepekan menjelang Imlek merupakan hari baik untuk
memandikan patung dewa suci, sebab pada saat itu patung-patung tersebut sedang
kosong, karena semua penghuninya sedang menghadap Tuhan di surga.
Acara
memandikan patung inipun hanya dilakukan setahun sekali dan harus selesai
sehari penuh. Selain itu pengurus yayasan yang memandikannya tidak
diperkenankan makan daging alias vegetarian.
Dengan
disucikannya patung-patung dewa ini, warga Tionghoa khususnya yang beragama
Konghucu berharap bahwa pada tahun shio kerbau nantinya mereka akan mendapat
berkah serta dilancarkan rejekinya.
Selain
prosesi memandikan patung, menjelang perayaan Imlek, vihara terbesar di Jember
yang dibangun pada tahun 1955 ini juga sudah mulai berbenah dengan memberi
hiasan lampion dan pernak-pernik lainnya di setiap sudut ruangan vihara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar